Borong 14 Medali, ITB Jadi Juara Umum ONMIPA 2022 

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – ITB dinobatkan menjadi Juara Umum dalam perhelatan Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ONMIPA) 2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang diselenggarakan secara luring pada 25 September 2022 lalu di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. 

Pada  olimpiade tersebut, ITB memborong 14 medali diantaranya 4 Medali Emas, 7 Medali Perak, 2 Medali Perunggu, dan 1 Penghargaan Honorable Mention. Medali-medali tersebut berhasil diraih oleh tim Mahasiswa ITB dari setiap bidang keilmuan.  Di bidang Kimia, diraih oleh Muhammad Dzul Fakhri, Epafroditus Kristiadi, S, I Gde Wira Wisnanta D, Bayu Dwiputra, dan Arkan Faruqi Narawangsa. Di bidang Fisika, diraih oleh Arkananta Rasendria, Muhammad Alifaldi R, Aulia Anshari Rahman, dan David Sugijanto. Di Bidang Matematika diraih oleh Dean Hartono, Rahmat Esar Salsabil, serta William Sean Hendarto.  Di bidang Biologi diraih oleh Muhamad Irsyad Ramadhan, dan Dzakwanil Hakim. 

Kepala Sub Direktorat Organisasi Kemahasiswaan  dan Pengembangan Prestasi Mahasiswa, Ditmawa ITB, Dr. Epin Saepudin M.pd menuturkan pihaknya telah menyiapkan tim mahasiswa untuk mengikuti kompetisi tersebut selama kurang lebih 3 bulan. Persiapan dilakukan mulai dari rekrutmen untuk mengikuti seleksi di tingkat internal kampus, lalu ke tingkat daerah, hingga akhirnya terpilih mahasiswa yang lolos hingga tingkat nasional. 

“Dari 20 mahasiswa yang mengikuti persiapan, ada 18 mahasiswa yang lolos mengikuti ONMIPA tingkat nasional. Untuk persiapan kompetisi di tingkat nasional, kami pun mengadakan Latihan terpusat, “ ucap Epin. 

Diakuinya, perolehan mahasiswa yang berhasil meraih Juara Umum ONMIPA ini memang memberikan kesan tidak aneh, mengingat sudah beberapa kali ITB menjadi Juara Umum dalam kompetisi tersebut. Akan tetapi, pihaknya juga mengapresiasi semangat dan keseriusan mahasiswa yang melakukan persiapan hingga saat hari H kompetisi. Ia pun menyakini, bahwa setiap usaha maksimal yang dilakukan akan selalu berbuah manis, seperti perolehan hasil ONMIPA kali ini. 

Selain itu, Epin menyebutkan tujuan utama bagi mahasiswa mengikuti sebuah kompetisi tidak hanya soal medali tetapi juga sebagai ajang pembelajaran. Tentu hal ini bukan soal substansi materi yang diujikan, melainkan keterampilan dalam bersosialisasi dan membangun jejaring dengan mehasiswa juga Lembaga di luar kampus ITB. Pasalnya, tantangan mahasiswa di masa mendatang akan jauh lebih berat, untuk itu membangun jaringan akan berdampak pula pada masa depan mereka. 

Pihaknya berharap, semoga tim mahasiswa yang sudah menang di ONMIPA kali ini bisa turut membimbing mahasiswa berikutnya yang akan mengikuti kompetisi serupa. Proses kaderisasi ini perlu dilakukan guna mencapai tujuan Pendidikan di ITB, yakni tidak hanya mencetak juara pada event kompetisi saja tetapi juga mendapatkan nilai-nilai berproses yang positif saat menjalani kompetisi. Untuk itu, ia menilai bimbingan dari dosen pembimbing sangatlah penting. 

“Kami mengapresiasi dan berterima kasih pada mahasiswa dan juga dosen pembimbing yang telah mengaping tim hingga mendapatkan hasil terbaik. Peran pembimbing dalam mendorong keseriusanmahasiswa dalam melakukan persiapan hingga lolos ke tingkat nasional sangtatlah penting. Kami menghaturkan apresiasi pada Dr. Fiki Taufik A.S.,S.Si.,M.Si, Dr. Dikhi Firmansyah S.Si.,M.Si, serta Afif Humam S.Si., M.Si selaku pembimbing bidang MIPA,” pungkasnya.